BOGOR, (PRLM).- Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) melakukan pemblokiran terhadap situs porno. Pemblokiran tersebut ditandai dengan kesepakatan bersama dengan Asosiasi Warung Internet (Awari), Selasa (10/8) di Bogor.
Kepala Dishubkominfo Achmad Syarif mengatakan, pemblokiran situs negatif dilakukan menyusul intruksi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dan kebijakan Pemerintah Pusat mengenai TIC (Teknologi Informartion Comunication), “Ini juga merupakan salah satu realisasi kebijakan Pemerintah Kota Bogor yang akan mencanangkan Bogor Kota Halal 2011, “ katanya.
Pemblokiran tersebut, papar Syarif, dilakukan dengan layanan DNS Nawala yakni sebuah layanan yang bebas digunakan oleh pengguna internet yang membutuhkan saringan konten negatif. Secara spesifik, DNS Nawala akan memblokir jenis konten negatif yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan, nilai dan norma sosial, adat istiadat dan kesusilaan bangsa Indonesia seperti pornografi dan perjudian. “DNS Nawala juga akan memblokir situs internet yang mengandung konten berbahaya seperti malware, situs phising (penyesatan) dan sejenisnya,” ujar Syarif.
Dishubkominfo meminta kesadaran para pemilik warnet di Kota Bogor untuk mensetting warnetnya dengan Nawala sehingga situs-situs porno dan situs-situs negatif lainnya tidak bisa diakses oleh para pengguna internet, “Kita akan wajibkan seluruh pemilik warnet di Kota Bogor untuk melakukan hal itu,” ucap Syarif.
Achmad Syarif mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap warnet-warnet yang ada di Kota Bogor. Ada sekitar 250 warnet tersebar di seluruh Kota Bogor. Mengenai warnet yang tidak mengindahkan kebijakan tersebut, kata Achmad Syarif, untuk aturan perda (Peraturan daerah) memang belum ada, Tapi, tindakan akan dilakukan sesuai Undang-Undang yang ada yakni Undang-Undang Telekomunikasi Umum, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta Undang-Undang Pornografi.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemblokiran situs porno dan situs negatif bukan hanya menghadapi bulan suci Ramadhan, namun akan dilakukan seterusnya secara bertahap. “Ini kebetulan saja momentumnya tepat menghadapi bulan puasa, “ kata Syarif.
Sedangkan terhadap pengguna internet pribadi, Syarif mengatakan, pihaknya juga akan meminta pihak provider untuk bisa menyaring situs porno dan situs negatif lainnya sehingga pengguna internet tidak mengaksesnya. Sebetulnya tergantung dari kesadaran masyarakat khususnya pengguna internet untuk tidak mengakses situs porno.
Sementara itu Ketua Umum Awari M. Irwin Day, mengatakan, kebijakan Dishubkominfo Kota Bogor memblokade situs porno dan situs negatif lainnya merupakan yang pertama di Indonesia. “Kalau ini bisa dilaksanakan dan bisa dipatuhi oleh pengusaha warnet, maka Bogor merupakan Kota pertama di Indonesia, “ kata Irwin.
Ia berharap dengan layanan DNS Nawala, internet menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk mempercepat kemajuan dan kesejahteraan.“ Sebetulnya, layanan DNS Nawala bukan memblokir, tapi memfilter agar situs porno dan situs negatif lainnya tidak bisa diakses, “ ujarnya. (A-134/das)***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak anda !
no sara dan Iklan